ALAY DI KALANGAN PARA REMAJA
Setelah di teliti ternyata kebanyakan orang mengartikan alay
itu anak lebay atau suka melebih-lebihkan sesuatu dari gaya tulisan, dan sebagian lagi
menyebutkan bukan hanya tulisan tapi gaya berpakaian dan gaya bicara pun bisa di sebut alay. Tapi
memang kedua pendapat di atas benar kenyataannya. Pada zaman sekarang yang
katanya zaman modern yang dimana khususnya pemuda-pemudi indonesia mengalami
gejala alay.
Selanjutnya setelah
membaca beberapa artikel dari internet dan meneliti di kehidupan nyata memang
benar, ternyata alay itu ada dan fenomena seperti ini bukan hanya di indonesia
saja tapi di filipina pun terdapat fenomena yang mirip yang di sebut jejemon.
Dalam kehidupan
sehari-hari kita pun sering melihat orang yang dandanannya tidak karuan dan
amburadul, seperti celananya terlalu melorot di bawah pantat dan berponi lempar di depan (ada juga yang sengaja
di beri warna), atau berpakaian ala
metal/rock dan bermacam-macam hal-hal aneh
lainya. Lalu, apabila kita mendapat sms
dengan gaya tulisannya besar kecil atau
tulisannya memakai angka yang di dalamnya berisikan kata-kata yang sulit kita
pahami (sebagian orang terkadang risi bahkan membuat mata kita lelah untuk
membacanya ), nah orang bilang itulah alay .
Alay adalah
sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di indonesia.
"Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan”. Istilah ini
merupakan stereotipe yang menggambarkan
gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay merujuk pada gaya yang dianggap
berlebihan dan selalu berusaha menarik perhatian. Seseorang yang
dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik dalam hal bahasa dan gaya hidup. Dalam gaya bahasa,
terutama bahasa tulis, alay merujuk pada kesenangan remaja menggabungkan huruf besar-huruf
kecil, menggabungkan huruf dengan angka, atau menyingkat secara berlebihan.
Selain itu setelah di
amati ternyata alay membawa dampak yang negatif khususnya dalam penggunaan
bahasa indonesia. Karena dalam hal ini
alay tidak mencerminkan budaya bangsa indonesia yang katanya kita terkenal
dengan kesopanan dan keramahannya.Selain itu juga para ahli juga berpendapat , menurut :
1.Koentjara Ningrat “Alay adalah gejala yang dialami oleh
pemuda-pemudi indonesia, yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya.
Gejala ini akan merubah gaya tulisan, dan gaya berpakaian, sekaligus
meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, kayak blogger dan
kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu
masyarakat sekitar”.
2.Selo Soemaridjan "Alay adalah perilaku remaja
Indonesia yang membuat dirinya merasa lebih keren, cantik, hebat diantara
yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan,
santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron),
dan musisi dengan dandanan seperti itu."
Kapan Alay Muncul?
Sebenarnya tidak diketahui secara
pasti kapan gejala alay itu muncul, tapi yang jelas alay muncul di barengi
dengan situs-situs pertemanan seperti frienster, facebook, myspace, dll (yang
paling parah di friendster).Dan sebagian
berpendapat bahwa gejala alay ini muncul dari band-band.
Dan melihat dampaknya, alay dapat
membuat para remaja-remaja penganut alay lupa akan bahasa indonesia.Dan secara
tidak sadar para alay telah merusak citra dan kaidah bahasa indonesia, seperti
penambahan huruf dalam suku kata. Namun dampak negatifnya bukan hanya itu
melainkan para pengamat amatir pun berpendapat bahwa fenomena alay dapat
merubah moral para remaja indonesia.Karena alay yang di maksud adalay alay
dalam berperilaku berpakaian, tingkah laku, bergaul, dan lain-lain. Berpakaian
ala metal/rock di kalangan para remaja saat ini jelas sudah mereka telah
melupakan pakaian asli orang indonesia.Dan ini akan menimbulkan pandangan
miring dari masyarakat karena pakaian mereka berkaitan erat dengan perilaku
amoral. Para remaja yang berpenampilan sedemikian rupa pun
mayoritasnya adalah remaja yang salah bergaul,mereka dekat dengan dunia gelap
yang dapat menghancurkan masa depan mereka sendiri,dan pada ujungnya Indonesia
lah yang makin menjadi negara terbelakang dikarenakan bangsanya sendiri yang
berperilaku seperti itu.
Solusi
cara mengatasi
fenomena alay yang merugikan itu tak lepas dari pean orang tua masing-masing,bagaimana
para orang tua bisa mendidik dan mengajarkan apa-apa yang mesti dilakukan dan
mana yang tidak pantas dilakukan,lebih mendidik anak dalam berbahasa yang baik
dan benar,dan menilai secara langsung teman-teman yang mereka dekati. Solusinya
juga tak lepas dari para guru pengajar mereka agar para pengajar lebih masuk ke
dalam sanubari mereka agar mereka para remaja makin cinta akan Indonesia.
http://blog.beswandjarum.com/arnissilvia/?p=680
No comments:
Post a Comment